“Intinya, yang sedang punya hajat ingin berbagi dan menciptakan sarana silaturahmi yang hangat. Semua berkumpul dalam keadaan kotor, tak ada sekat, semua warga sama, egaliter. Tertawa bersama. Tua-muda, pria-wanita semuanya bisa ikut,” kata Kasatpol PP Purwakarta Aulia Pamungkas.
Meski dilombakan atau diadu ketangkasan menangkap ikan, pada akhirnya semua peserta tetap kebagian. “Esensinya bersedekah, bentuk rasa syukur. Alhasil, warga sekampung hari itu makan ikan, semua bergembira,” tutur Aulia.
Menurut dia, tradisi ini layak untuk dijaga. Ya karena memiliki nilai-nilai positif dalam kegiatannya.***