Uu Ruzhanul Ulum menilai isu radikalisme penting untuk disorot mengingat aksi radikalisme yang cenderung memaksakan kehendak kelompok atau pribadi yang melanggar aturan agama dan dari gama, aturan norma dan normatif, serta aturan pemerintah dan sosial kemasyarakatan.
Tantangan kedua, perpecahan kesatuan akibat ego para individu maupun kelompok. Perbedaan pendapat antara beberapa pihak juga menjadi salah satu pemicu perpecahan, semisal ego antarsuku, antar-ormas, antar -pemeluk agama, bahkan ego inter-agama dengan faksi-faksi tertentu.
Sedangkan tantangan ketiga, kata Uu Ruzhanul Ulum, adalah isu narkoba. “Dulu zaman memperjuangkan kemerdekaan tidak ada permasalahan narkoba. Tapi sekarang narkoba menjadi tantangan kita semua,” tuturnya.
Sedangkan tantangan keempat yakni melemahnya rasa nasionalisme pada para pemuda. Untuk itu, Uu Ruzhanul Ulum berharap para pemuda dapat mengingat kembali semangat sumpah pemuda, karena memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.
“Untuk itu, kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh lupa dengan semangat yang diajarkan oleh para pemuda yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan menjadikannya panutan dalam kehidupan bernegara,” ujarnya.