“Saya maunya dibenteng sebelum musim hujan, karena kondisinya pasti banjir lumpur kebawah (pemukiman warga), kemaren kena kuburan juga gak dibayar,” jelasnya.
Diketahui letak pemukiman warga memang persis berada dibawah lokasi pembangunan, bahkan letak pemakaman berdekatan dengan tebing yang menjadi lokasi pembangunan proyek kereta cepat.
Terpisah, Ketua RW setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, warganya sudah musyawarah dengan penanggungjawab proyek.
“Kami sudah kumpul tadi, warga ngasih waktu 2 sampai 3 hari untuk diganti kerugiannya, kalau dilihat sih hanya pegantian biaya pembersihan material lumpur,” tutur ketua RW.
Seperti yang diktahui, dulu wilayah kampung Tegalnangklak didominasi oleh hutan bambu, ladang tegalan dan pesawahan suasana asri dan sejuk memang jadi ciri khas kampung tersebut.
Kini kampung yang berisi kurang dari 50 rumah tersebut mengalami perkembangan zaman. Yang saat ini dilintasi proyek strategis nasional pembangunan jalur transportasi kereta cepat oleh PT KCIC, kondisi di kampung Tegalnangklak berbanding 180 derajat.(Gin)