Dugaan Penolakan Bayi Prematur, Ini Penjelasan RSUD Bayu Asih Purwakarta

RSUD Bayu Asih Purwakarta. (Foto: Pemkab Purwakarta)

Di ruangan ICU Neonatus, inkubator sebenarnya masih tersedia. Total ada 3 inkubator bayi, yang terisi 2 sehingga kosong 1. Jumlah ventilator ada 4, terpakai di ICU Neonatus 2 unit sementara 2 unit ventilator lainnya dalam posisi baru terpasang pada bayi lahir kembar yang ibunya dioperasi cesar di kamar operasi. Jadi pada saat pasien bayi datang, kebetulan di kamar operasi ada ibu hamil yang sedang dioperasi cesar oleh dokter kandungan dengan bayi kembar dan sudah diintruksikan oleh dokter setelah lahir harus segera dirawat di ICU Neonatus dengan ventilator. Sehingga pada saat kejadian SEMUA unit alat ventilator sedang terpakai.

Baca Juga:  Melonjaknya Pasien Sesak Nafas, Pasokan Oksigen di RSUD Purwakarta Menipis

Akhirnya dokter jaga dan bidan memutuskan sementara pasien diobservasi sementara di ruang PONEK. Bayi dilakukan pemberian oksigen (O2) dan penghangat (Infant Warmer) serta dipasang alat saturasi Oksigen. Fungsi alat saturasi oksigen adalah memantau kadar oksigen dalam darah.

Hasil observasi dengan pemantauan saturasi oksigen menunjukkan indikasi medis bayi harus mendapat alat bantu nafas mekanis ventilator dan TIDAK cukup hanya pemasangan oksigen sungkup saja. Sehingga tidak ada jalan lain harus menggunakan alat ventilator yang mana kondisi di RSUD Bayu Asih semua unit ventilator terpakai. Akhirnya dokter jaga memberi edukasi dan motivasi kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke RS lain yang peralatan ventilator nya tersedia.

Baca Juga:  Seorang Pria di Purwakarta Ditemukan Gantung Diri di Rumah Kontrakan

Pertimbangan dokter jaga dan bidan adalah jika tidak mendapat pertolongan dengan ventilator justru membahayakan nyawa bayi dan bisa tidak tertolong karena kadar oksigen dalam tubuh yang semakin turun. Namun pihak keluarga masih tetap ingin dirawat dan dilayani di RSUD Bayu Asih.

Dokter jaga akhirnya mengeluarkan rujukan ke dua RS Swasta di Purwakarta dengan harapan salah satunya tersedia alat ventilator. Surat rujukan diberikan kepada bidan yang merujuk dan keluarga. Ternyata kami kemudian mendapat informasi, bahwa bayi tidak dibawa ke RS Swasta yang kami rujuk, akan tetapi dibawa pulang ke rumah.

Baca Juga:  SPBG Cimaung Purwakarta Meledak, Suaranya Terdengar Keras Hingga 5 Kilometer