DPKPB Purwakarta Catat Kasus Kebakaran di Tahun 2021 Alami Penurunan

“Sosialisasi yang kami lakukan selama ini agar warga lebih berhati hati serta memperhatikan potensi penyebab kebakaran, terutama penggunaan listrik dan kompor gas,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Wibi meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain memastikan kompor dalam keadaan padam, tidak membuang puntung rokok sembarangan, warga juga harus aktif mengecek sambungan kabel listrik.

“Jika diperlukan, warga bisa mengganti sambungan kabel listrik yang sudah tidak layak. Karena hubungan arus pendek sangat berpotensi besar menimbulkan kebakaran,” ucapnya.

Baca Juga:  Innalillahi, Empat Orang Meninggal Dalam Kecelakaan di Tol Cipali KM 74.600

Risiko bencana lain yang mengalami penurunan adalah kekeringan. Dari pengalaman tahun lalu, wilayah yang rutin mengalami kekeringan adalah Namun untuk saat ini, ia menyatakan bahwa pihaknya belum menerima pengajuan droping air bersih.

Oleh sebab itu, Dwi berani mengklaim masyarakat di Bantul tidak ada yang terdampak kemarau tahun ini. Terlebih kemarau tahun ini masuk kemarau basah. “Karena kemarau tahun ini masuk kemarau basah, itulah kenapa masyarakat Bantul tidak mengalami kekeringan seperti tahun yang lalu,” ujarnya.

Baca Juga:  Sebuah Bengkel Motor di Kampung Krajan Wanayasa Ludes Terbakar Dini Hari

Risiko bencana lain yang mengalami penurunan adalah kekeringan. Dari pengalaman tahun lalu, wilayah yang paling rawan itu di Kecamatan Tegalwaru, kalau kemarau panjang kecamatan lain juga sama seperti Kecamatan Cibatu dan Kecamatan Campaka.