
Ditemui di SMPN 7 ketika mendampingi Bupati Purwakarta Purwanto Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa penggunaan kanjut kundang yang dibuat sendiri oleh siswa adalah merupakan bagian dari pendidikan karakter dalam menanamkan ketekunan, keuletan dan keterampilan diri.
Penggunaan plastik kèrèsèk menurut Purwanto diyakini akan mencemari lingkungan dan ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang kita ajarkan pada pendidikan Tatanen di Balè Atikan.
Bisa dibayangkan jumlah siswa SD dan SMP itu ada 136.999 jika semua membawa beras dengan plastik pada hari itu maka akan ada sampah plastik sebanyak itu maka silahkan jumlahkan dalam waktu satu bulan dan seterusnya.
Kita ingin mendidik karakter dan memberikan manfaat pada sesama melalui beras pèrèlèk tapi caranya juga tidak boleh bertentangan dengan kaidah kehidupan lingkungan.
Kita ingin anak-anak kita mempunyai kesadaran ekologis dengan menggunakan kanjut kundang bukan plastik dalam membawa beras pèrèlèk, pungkas Purwanto.(Red)