Literasi Digital Jadi Sebuah Keharusan Dalam Menciptakan Ruang Digital yang Bersih

Literasi Digital Netizen Fair 2021 di Kota Bandung. (Istimewa)

Purwakarta Update | Kementerian Kominfo menilai, literasi digital menjadi kemampuan strategis dan sudah menjadi sebuah keharusan dalam menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan nyaman, serta untuk menciptakan masyarakat yang berdaya secara digital.

Tak dapat dipungkiri era globalisasi telah menciptakan sebuah paradigma borderless world, di mana batasan-batasan wilayah tidak lagi berpengaruh. Dengan adanya globalisasi, kebudayaan dari berbagai negara pun dapat kita rasakan dalam berbagai aspek.

Berangkat dari paradigma tersebut, tercipta kompetisi antarnegara yang semakin ketat dan menuntut adaptasi, ketangkasan, serta fleksibilitas. Oleh karenanya, menjadi masyarakat digital dengan nilai-nilai yang terinternalisasi ke dalam jati diri masyarakat merupakan suatu hal yang kian mendesak.

Baca Juga:  Lahirkan Petani Milenial, Pelajar di Purwakarta Terjun Langsung Bercocok Tanam

Karena itu juga, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi juga perluasan akses internet, perlu diimbangi dengan pengembangan talenta digital. Merespon arahan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melaksanakan berbagai kegiatan di bawah payung besar Program Literasi Digital Nasional.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 200 juta warga Indonesia yang menjadi pengguna internet dan beraktivitas di ruang digital. Digitalisasi menurutnya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat namun tidak sedikit informasi yang juga harus disaring karena bisa berdampak kepada terjadinya Tsunami Digital.

Baca Juga:  Kabar Baik, Purwakarta Siap Gelar Sekolah Tatap Muka Dalam Waktu Dekat

“Layaknya pisau bermata dua, punya sisi negatif dan positif. Seiring kemudahan yang ditawarkan, juga terdapat sisi gelap internet, seperti penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, konten radikalisme dan terorisme,” kata Johnny G Plate dalam keterangan yang diterima, Rabu 24 November 2021.