Menurutnya, perbaikan data ini menyebabkan adanya lonjakan karena data Purwakarta tidak sinkron dengan Pusat.
“Tetapi sudah kita sampaikan bahwa data yang masuk ke aplikasi Kemenkes itu data lama. Padahal, kejadian real-nya pada hari ini, kita sudah empat hari zero kematian dari tanggal 11-14 September,” jelasnya.
Terkait hal ini, kata Ambu Anne, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut memberikan atensi. Pasalnya, penanganan Covid-19 di Purwakarta sudah sangat baik.
Dia mengklaim, penularan sudah menurun dengan keterisian BOR yang hanya 9,5 persen atau di bawah 10 persen. Kemudian kasus aktif Covid-19 di Purwakarta juga sangat rendah sekali yakni 0.38 persen.
“Kita meminta kebijakan untuk aktivitas masyarakat mengacu kepada PPKM level 2 sesuai dengan data real harian. Alhamdulillah, Gubernur merespon bahwa itu bisa dilakukan tanpa harus ada lagi pembatasan-pembatasan yang sangat besar. Contohnya adalah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (TPM) terbatas yang terus didorong untuk tetap dapat dilaksanakan,” pungkasnya.(Gin)