Karena pekerjan rumahnya cukup banyak, hari ini 20 persen lebih data yang ada, harus diturunkan sekitar 6 persen dan tahun ini menjadi 14 persen, penurunan 6 persen ini tentu tidak mudah. “Launching ibu bapak asuh itu adalah bagian dari penurunan angka stunting itu,” ujar Anne menegaskan.
Ambu Anne juga menyebut bahwa Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPK) hari ini juga harus bergerak jemput bola dalam pelayanan produk Keluarga Berencana.
“Hari ini kita bukan lagi ditempatkan di satu titik seperti puskesmas atau pusat-pusat kesehatan, tetapi kita door to door, misalkan di aula desa, desanya mengusulkan ada pelayanan 20 orang IUD kita langsung jemput,” kata Anne.
Ia menjelaskan, selain menyiapkan alat dengan nakes di desa tersebut, di tingkat perusahaan-perusahaan juga dijemput bola memberikan pelayanan. Perusahaan hanya menyiapkan calon akseptor yang akan di pasang, masyarakat dimudahkan dalam pelayanan alat kontrasepsi khususnya, dan tentu saja promosi dalam perencanaan keluarga.
“Yang pertama adalah karena pekerjaan rumah DPPKB ini banyak, karena DPPKB itu mengurus dari mulai calon manusia sampai sudah menjadi manusia dewasa sampai lansia pun diurus oleh DPPKB ,” Kata Anne.
Diketahui, Hari Keluarga Nasional diperingati 29 Juni setiap tahunnya. Pemkab Purwakarta mengusung tema “Ayo Cegah Stunting” pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 diisi dengan jalan sehat start di Taman Mayadatar Setda Purwakarta dan Finis Stadion Purnawarman.(*)