“Pendaftaran itu untuk mendata berapa jumlah anggota majelis taklim dan apa kurikulumnya. Makanya, dari BKMT Kabupaten Purwakarta memberikan pembinaan, pelatihan kurikulum majelis taklim,” ungkap Ifa.
Lebih lanjut, Ifa mengakui program majelis taklim yang biasanya digelar di mesjid-mesjid sempat terkendala pandemi Covid-19. Mereka terpaksa menghentikan pengajian tatap muka dan menggantinya dengan pengajian daring.
“Ke depannya, majelis taklim harus membiasakan diri dengan teknologi digital. Majelis taklim go digital sudah kita lakukan. Selain memanfaatkan teknologi digital, BKMT Kabupaten Purwakarta berencana memanfaatkan stasiun televisi untuk berdakwah,” ucap Ifa.(Gin)