Sebagai tambahan, SDN 1 Malangnengah merupakan bagian dari sekolah satu atap (Satap) yang dibangun dan telah diresmikan di 2020 lalu oleh PT KCIC sebagai bagian dari pekerjaan relokasi Proyek KCJB. Sekolah yang semula adalah Sekolah Dasar (SD) yang dibangun kembali dengan penambahan tingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Menengah Pertama di dalam satu lokasi gedung dengan fasilitas memadai.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama 2 hari ini, para peserta diberikan materi mengenai usaha kuliner secara mendalam. Mulai dari analisa peluang usaha, pengenalan alat dan bahan yang digunakan, pembuatan aneka produk panganan, tata cara pengemasan yang baik, hingga perhitungan harga jual. Praktiknya, seluruh peserta dibagi ke dalam lima kelompok dengan ketentuan 1 kelompok untuk 1 produk.
Tak cukup sampai disitu, seluruh peserta juga dapat berdiskusi langsung secara interaktif dengan para trainer dalam sesi tanya jawab. PT KCIC juga memberikan penghargaan bagi peserta terbaik berupa 1 unit mesin pengemasan vakum langsung di hari kegiatan.
Lalu, para peserta juga akan diberikan tantangan berupa praktik usaha berhadiah pembuatan izin usaha NIB/IUMK, desain spanduk/banner dan sticker kemasan, lengkap dengan hasil cetaknya, bagi tiga peserta yang mampu menjalankan usaha dalam kurun waktu 3 bulan setelah pelatihan berlangsung. “Melalui pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan materi, tapi juga dukungan langsung untuk melakukan praktik usaha,” kata Mirza.
Setelah pelatihan ini selesai, telah direncanakan kegiatan lanjutan bagi para peserta secara online mengenai digital marketing dan pembukuan keuangan. Tak hanya pihak KCIC, pelatihan ini turut dihadiri oleh Kabid Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Purwakarta, Ervin Aulia Rachman dan Pengawas Bina SD Kecamatan Sukatani, Asep Nurdin untuk memberikan sambutan kepada para peserta di awal kegiatan.(*)