Ia mengaku, tingginya harga kedelai tersebut tidak lagi seimbang dengan biaya produksi sehari-hari termasuk untuk menggaji ke delapan orang pekerjanya.
“Sekarang harga kedelai di kisaran Rp12.000/Kg. Jangankan ada untung, untuk biaya produksi aja nombok, makanya saya terpaksa tidak produksi dulu dan meliburkan semua karyawan,” ungkapnya.
Dengan melakukan mogok produksi tersebut, lanjut Adis, para pembuat tahu dan tempe berharap pemerintah dapat mengendalikan harga kedelai kembali ke harga normal. Sehingga, para pembuat tahu tempe pun dapat produksi kembali seperti biasa.
“Ya mudah-mudahan aja, pemerintah mendengar keluhan kami dengan menurunkan kembali harga kedelai dan kami bisa kembali produksi,” tandasnya.(Gin)***