AMSI Gelar IDC 2021 Dengan Tema “Percepatan Ekonomi Desa Dengan Digitalisasi”

IDC 2021 yang digelar AMSI Wilayah Jawa Barat. (AMSI)

“Jadi kalau ada masyarakat yang tidak tahu jualan online, mereka tinggal datang ke balaidesa. Di sana dibantu register, lalu bisa jualan online,” ujar Ridwan Kamil.

Sudah banyak yang berhasil memnafaatkan digitalisasi desa. Ridwan Kamil mencontohkan, ada warga yang memiliki usaha beromzet Rp 10 juta per bulan, kini menjadi Rp 300 juta per bulan setelah memanfaatkan pemasaran digital.

Pemilik Gentong Geulis Ita Sumanti, asal Desa Pleret, Kabupaten Purwakata, adalah satu di antara pengusaha yang tinggal di desa yang mendapatkan rezeki melebihi orang kota.

Baca Juga:  Harga Kedelai Tinggi, DKUPP Purwakarta Antisipsi Penghentian Produksi Tempe dan Tahu

Ita tak menyangka usaha jualan obat herbal yang semula dipasarkan di kalangan keluarga bisa diterima masyarakat lebih luas.

Tidak hanya warga Jabar, Jakarta, dan daerah lain di Indonesia, produk herbal Gentong Geulis berisi ramuan tanaman obat agar daya tahan tubuh tetap prima, sudah dipasarkan hingga ke luar negeri.

“Awalnya ditawarkan ke keluarga. Alhamdulillah banyak yang suka. Kami berkesimpulan, produk ini bisa dijual nih. Maka, kami coba pasarkan melalui e-commerce dan hasilnya sangat baik,” jelasnya.

Baca Juga:  Zero Penyakit Ternak, Pemkab Purwakarta Membuka Kembali Pasar Hewan Ciwareng

Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Guntur Subagja Mahardika S Sos, MSi, di acara yang sama, menjelaskan, pemerintah pusat sangat mengapresiasi program desa digital atau sistem digitaliasi yang dikerjakan Provinsi Jawa Barat.