Momen Tahun Baru Islam, Bela Purwakarta ketiga Sasar Guru Ngaji Hingga Marbot Masjid

PURWAKARTAUPDATE.com | Rangkaian kegiatan BELA PURWAKARTA saat ini masuk tahap ke 3. Kini bakti sosial (baksos) menyasar para Guru ngaji, marbot masjid, pengurus masjid, petugas kebersihan, anak yatim-piatu dan dhuafa di lingkungan masjid Agung Baing Yusuf.

Koordinator Bela Purwakarta, Aa Komara mengatakan, kegiatan kolaborasi baksos Bela Purwakarta yang ke 3 kalinya ini dalam momen Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah.

“Kami berbagi kebahagiaan dengan Para Pengurus Masjid mulai dari Marbot , Guru Ngaji, hingga Pengurus Makam Syekh Baing Yusuf dan Makam Para Tokoh Purwakarta yang berada di komplek pemakaman tepat di belakang Masjid Agung Baing Yusuf,” kata Aa Komara, Rabu (11/08/2021).

Kata dia, kegiatan santunan juga diberikan kepada beberapa Anak Yatim dan Dhuafa baik yang berasal dari penduduk sekitar lingkungan Masjid Agung, penduduk dari kelurahan yang berbeda (berikut para Guru Ngaji dan Marbot Masjid dari gabungan kelurahan yang berbeda), dan dari Yayasan Yatim Piatu.

“Mereka yang merupakan notabenena pada hari ini turut terdampak oleh Situasi Pandemi yang Mengguncang Kondisi Perekonomian para Donatur yang biasanya lancar dan rutin membantu Biaya Operasional Pihak Yayasan/ Panti,” Ujar Koordinator Bela Purwakarta, Aa Komara.

Baca Juga:  Ratusan Siswa Ikut Serta Dalam Madrasah Robotics Competition 2021 di Tangerang

Pria yang biasa disapa Akom mengatakan, kegiatan Berbagi Kebahagiaan pada Momen Tahun Baru Islam ini dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Beras kepada Pengelola Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang berada tidak jauh dari lokasi Masjid Agung Baing Yusuf, untuk membantu persediaan konsumsi para warga binaan yang sedang menjalani masa tahanan di sana yang notabene adalah saudara saudari Kita sebagai sesama Masyarakat Purwakarta.

“Kegiatan Kolaborasi Baksos kali ini sekaligus adalah Napak Tilas Sejarah & sebagai Tanda Terima Kasih kita kepada para Pendiri Kota Purwakarta di antaranya adalah Syekh Baing Yusuf sebagai Pemuka Agama sekaligus Penyebar Ajaran Islam yang murid murid nya tersebar di seantero Nusantara bahkan Mancanegara, di mana dalam rangkaian acara baksos tersebut Kami sempatkan berziarah ke Makam beliau serta berkirim doa kepada seluruh para Pendahulu dan Perintis Kota Purwakarta di areal pemakaman tersebut,” ucap dia.

Baca Juga:  Sebanyak 3 WBP Lapas Kelas IIB Purwakarta Mendapat Remisi Natal Tahun 2021

Menurutnya, kegiatan berbagi ini sekaligus juga mengaktualisasikan Nilai Mulia dari ajaran Islam itu sendiri untuk berbagi kepada sesama tanpa membeda-bedakan latar belakangnya, terutama mereka yang selama ini Luput dari Perhatian, termasuk di antaranya berbagi kepada para tahanan tanpa melihat apakah mereka saudara seiman atau bukan.

“Melalui momen Tahun Baru Islam di tahun kedua berlangsungnya Masa Pandemi ini, Kami bermaksud menampilkan Islam sebagai Ajaran Luhur yang Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan yang pada saat ini memang sangat dibutuhkan adanya sikap dan semangat Saling Peduli di tengah tengah bangsa dan dunia ini sedang diuji oleh Pandemi yang entah sampai kapan berakhir nya,” katanya.

“Alhamdulillah Kesalehan Sosial di kalangan masyarakat terus meningkat, tercermin dengan semakin intensif nya Komunitas maupun Organisasi dengan sumber daya dan swadaya yang mereka miliki saling urunan gotong royong menyiapkan bantuan dengan kemampuan mereka dalam Kolaborasi Baksos BELA PURWAKARTA ini,” imbuh Akom.

Baca Juga:  Razia Miras di Sejumlah Warung, Polres Purwakarta Berhasil Sita Puluhan Botol

Adapun bentuk bantuan selain berupa Santunan terdiri dari sejumlah Paket Sembako, Makanan Siap Konsumsi, Beras, Masker, Vitamin dan Buah Buahan yang merupakan hasil urunan atau swadaya dari 6 Kelompok yang mengikuti Bela Purwakarta ke 3 yaitu Laskar Merah Putih (LMP), Pemuda Pancasila (PP), Green Network Indonesia Bersama Membangun Bangsa (GNI Berbangsa), JEKATA, ACT, Suzuki Carry Club Indonesia (SCCI).

Kegiatan bela Purwakarta ke 3 ini ditutup dengan menggelorakan yel-yel Bela Purwakarta Sembuh Lagi.

Diketahui, masjid Agung Baing Yusuf yang merupakan peninggalan sejarah itu, didirikan oleh tokoh besar bernama Syekh Baing Yusuf yang digunakan untuk pusat penyebaran agama Islam di kota Purwakarta sekitar tahun 1926 sebelum Kota ini resmi menyandang Nama Purwakarta (berdasarkan temuan dokumen Besluit 20 Juli 1831 No. 2 yang kemudian menjadi titik tolak peringatan Hari Jadi Purwakarta).(Sept)