Ridwan Kamil: Provinsi Jabar Jadi Pengekspor Komoditas Terbesar Nasional

PURWAKARTAUPDATE.com | Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu provinsi yang memberikan andil signifikan bagi pertumbuhan nasional dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Jabar pada triwulan II/2021 secara year on year (yoy) tumbuh 6,13 persen.

“Kontribusi Jabar terlihat dari andil nilai ekspor secara nasional, di mana Jabar menjadi provinsi pengekspor komoditas terbesar nasional,” kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Rabu (11/8/2021).

Indonesia akhirnya keluar dari resesi karena tidak lagi mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus selama empat kuartal berturut-turut.

BPS mencatat tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari–Juni 2021 adalah Jawa Barat senilai 16.076,8 juta dolar AS (15,63 persen), Jawa Timur 11.198,6 juta dolar AS (10,89 persen), dan Riau 9.116,2 juta dolar AS (8,86 persen). Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 35,38 persen dari seluruh ekspor nasional.

Baca Juga:  Cindera Mata Eangelia Menembus Ajang Miss World 2021

Neraca perdagangan Jabar juga selalu surplus. Pada Juni 2021 neraca dagang Jabar surplus sebesar 1,84 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 2,81 miliar dolar AS atau meningkat 24,57 persen dibanding Mei 2021. Demikian pula jika dibandingkan Juni 2020, naik 43,26 persen.

Gubernur Ridwan Kamil mengatakan ekspor Jabar semakin membaik karena mitra dagang masih memberikan kepercayaan. Demikian pula dengan investasi di Jabar naik.

“Lobi dagang terus dilakukan, membuka pasar luar negeri yang saat ini mulai membaik membuat ekspor nonmigas Jabar yang didominasi produk industri tumbuh tinggi,” ujarnya.

Baca Juga:  Jumat Curhat, Kapolres Purwakarta Silaturahmi Bersama Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Menurutnya, selama Januari – Juni 2021, nilai ekspor nonmigas Jawa Barat mengalami pertumbuhan 29,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.

BPS juga mencatat lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,93 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 10,04 persen.

“Sektor pertanian masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sehingga Program Petani Milenial akan menjadi solusi bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di Jabar,” kata Ridwan Kamil.

Baca Juga:  Realisasi Investasi di Purwakarta Capai Rp8,9 Triliun Ciptakan 5.000 Lebih Lapangan Kerja

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 7,07 persen pada kuartal II/2021 dan resmi mengeluarkan Indonesia dari status resesi ekonomi. Pertumbuhan per kuartal rata-rata 3,31 persen.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 menunjukkan tren perbaikan dari sisi perbaikan ekonomi global, harga komoditas, hingga perbaikan ekonomi mitra dagang Indonesia.(Red)