Momentum Hari Jum’at: Ini Konsepsi REVOLUSI ISLAM setelah Ribuan Tahun

Ketiga dari kiri: Aa Komara inisiator Bani Adam Chapter Purwakarta (Foto: dok. Pribadi)

Purwakartaupdate.com – Hari Jum’at, yang selama ini dimaknai sebagai hari istimewa bagi Ummat Islam, kini didorong untuk dimanfaatkan lebih strategis sebagai momentum kebersamaan dan penyelesaian persoalan sosial di tengah masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Muslim merupakan mayoritas penduduk di Indonesia. Namun, ironisnya, sebagian besar dari mereka yang berada di bawah garis kemiskinan pun adalah Ummat Islam.

Mereka yang menderita sakit, tinggal di rumah tidak layak huni, hingga yang terhimpit masalah ekonomi dan sosial lainnya, umumnya adalah warga Muslim.

Baca Juga:  Polsek Bojong Bedah Rumah Bah Odih Warga Kampung Cigoel Jadi Layak Huni Kembali

“Kita sudah melalui lebih dari seribu tahun menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhan, terakhir di tahun ini merupakan yang ke 1446 Hijriyah, di mana di bulan suci tersebut pada umumnya Kepekaan Sosial Kita meningkat, keinginan berbagi, menolong terhadap sesama melonjak dari bulan bulan lainnya, Namun pasca Bulan Ramadhan selesai, maka perilaku individualisme kembali mendominasi,” ujar Aa Komara, Inisiator Bani Adam Chapter Purwakarta.